Kamis, 29 Desember 2016

sistem nerves

SISTEM  NERVES (Sistem pensarafan)

Pembagian susunan saraf:
1.      Susunan saraf pusat
a.       Medula spinalis
Bagian susna saraf pusat yang terletak di dalam kanalis vertebralis bersama ganglion radiks posterior ang terdapat pada setiap foramen intervertebralis terletak berpasangan kiri dan kanan. Oragan ini mengurus pensarafan tubuh, anggota badan serta bagian kepala.
Fungsi medulla spinalis:
·         Pusat gerakan otot-otot tubuh terbesar di kornu motorik atau kornu ventralis.
·         Mengurus kegiatan refleks-refleks spinalis serta refleks lutut
·         Menghantarkan rangsangan koordinasi dari otot dan sendi ke serebelum
·         Sebagai penghubung antar-segmen medulla spinalis
·         Mengadakan komunikasi antar otak dan semua bagian tubuh

b.      Otak
Otak merupakan bagian terpenting dari tubuh karena merupakan pusat kpmputer dari semua alat tubuh. Bagian dari saraf sentral ang terletak di dalam rongga tengkorak (cranium) di bungkus oleh selaput otak yang kuat. Otak terletak dalam rongga cranium (tengkorak) berkembang dari sebuah tabung yang mulanya memperlihatkan 3
gejalapembesaran otak awal
·         Serebrum (otak besar)
Serebrum merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak, berbentuk telur, mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Masing-masing disebut fosa kranialis anterior atas dan fosa kranialis media. Otak mempunyai 2 permukaan, permukaan atas dan bawa. Kedua permukaan ini di lapisi oleh lapisan kelabu (zat kalebu) yaitu pada bagian korteks sereberal dan zat putih terdapat pada bagian dalam ang mengandung serabut saraf.
Pada otak besar di temukan beberapa lobus yaitu:
1.      Lobus frontalis
2.      Lobus parietalis
3.      Lobus temperalis
4.      Oksipitalis

Fungsi serebrum
1.      Meningat pengalaman yang lalu
2.      Pusat pensarafan yang menangani, aktivitas mental, akal, intelegensi, keinginan, dan memori
3.      Pusat menangis, buang air besar, dan buang air kecil
·         Serebelum
Sereberum (otak kecil) terletak pada bagian bawah dan belakang tengkorak dipisahakn dengan serebrum oleh fisura transversalis dibelakangi oleh pons varoli dan di atas medulla oblongata.
Bentuknya  oval,bagian yang mengecil pada sentral di sebut vernis dan bagian ang melebar pada latera hemisfer. Serebrum berhubungan dengan batang otak melalui pendunkulus serebri inferior (korpus retiformi)
Fungsi sereberum, yaitu:
1.      Arkhioserebelum (vestibuloserebelum), serabut aferen berasl dari telinga dalam yang di teruskan oleh nervus (auditorius) untuk keseimbangan dan rangsangan pendengaran ke otak.
2.      Paleaserebelum (spinoserebelum). Sebagai pusat penerima impuls dari reseptor sensasi umum medulla spinalis dan nervus vagus (N. trigeminus) kelopak mata, rahang atas dari bawah, serta otot pengunyah.
3.      Noeserebelum (pontoserebelum). Korteks serebelum menerima informasi tentang gerakan yang sedang dan yang akan dikerjakan dan mengatur gerakan sisi badan.
·         Batang otak
Diensifalon ke atas berhubungan dengan serebrum dan medula oblongata ke bawah dengan medula spinalis. Serebrum melekat pada batang otak di bagian medulla oblongata. Pons varoli dan mesensefalon. Hubungan serebrum dengan medulla oblongata disebut karpus retiformi, serenrum dengan pos varoli di sebut brakium pontis, dan serebrum dengan mesensefalon disebut brakium kongjungtiva.
Batang otak terdiri dari:
1.      Diensafalon , fungsinya:
a.       Vasokonstriktor, mengecilkan pembuluh darah
b.      Respiratori, membantu proses pensarafan
c.       Mengontrol kegiatan refleks
d.      Membantu kerja jantung
2.      Mesensefalon, fungsinya:
a.       Membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata
b.      Memutar mata dan pusat pergerakan mata
3.      Pons varoli, fungsinya:
a.       Penghubung antara kedua bagian serebelum dan juga antara medula oblongata dengan serebelum atau otak besar
b.      Pusat saraf nervus trigeminus
4.      Medula oblongata, fungsinya:
a.       Mengontrol kerja jantung
b.      Mengecilkan pembuluh darah (vasokonstriktor)
c.       Pusat pernapasan
d.      Mengontrol kegiatan refleks

SINAPS
            Celah sinaps merupakn hubungan antara satu sel saraf dengan sel saraf yang lain tempat terjadinya pemindahan implus.

SARAF OTAK
            Susunan saraf terdapat pada bagian kepala ang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak, berhubungan erat vdengan otot pancaindra mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.
Saraf kepala terdiri dari :
1.      Nervus olfaktarus
2.      Nervus optikus
3.      Nervus okulomotorius
4.      Nervus troklearis
5.      Nervus trigeminus
SARAF SFINALIS
            Ada 31 pasang saraf sumsum belakang yang muncul dari segmen-segmen medulla spinalis melalui dua akar yaitu akar entirior dan akar posterior.

FISIOLOGI SISTEM SARAF
             Sistem saraf mengatur kegiatan tubuh yang cepatv seperti kontaksi otot, peristiwa visceral yang berubah dengan cepat, menerima ribuan informasi dari berbagai organ sensoris dan kemudaian mengintegrasikannya untuk menentukan reaksi yang harus di lakukan tubuh. Membrane sel bekerja sebagai suatu sekat pemisah yang amat efektif dan selektif antar cairan ekstraselular dan cairan intraselular.

1.      Susunan saraf perifer

a.       Susunan saraf somatik
Susunan saraf somatik adalah susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang.

b.      Susunan saraf otonom
Susunan saraf otonom adalah susunan saraf ang mempunyai peranan penting mempengaruhi pekerjaan otot involunter (otot polos ) seperti jantung, hati, pankreas, jalan pencernaan, kelenjar dan lain-lain.

MENINGEN
 Meningen (selaput otak) adalah selaput ang membungkus otak dan sumsum tulang belakang, melindungi struktur saraf halus yang membawa pembuluh darah dan cairan sekresi (cairan serebrospinalis), mempekecil benturan atau getaran yang terdiri dari tiga lapisan.
Dua mater (lapisan luar) adalah selaput keras pembungkus otak ang berasal dari jaringan ikat tebal dan kuat. Di bagian tengkorak terdiri dari selaput tulang tengkorak dan dura meter propia di bagian dalam. Di dalam kanalis vertebralis kedua lapisan ini terpisah. Dura mater pada tempat tertentu mengandung rongga yang mengalirkan darah vena dari otak. Rongga ini di namakan sinus longitudinal superior, terletak di antara kedua hemisfer otak.
Arakhnoid (lapisan tengah) merupakan selaput halus yang memisahkan dura mater dengan pia mater membentuk sebuah kantong atau balon berisi sebuah cairan otak yang meliputi seluruh susunan saraf sentral.
Pia mater (lapisan sebelah dalam) merupakan selaput tipi sang terdapat pada permukaan jarinagn otak. Pia mater berhubungan dengan arakhoid melalui struktur-struktur jaringan ikat yang di sebut tabekel.

SISTEM SIMPATIS
            Saraf ini terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf. Sistem simpatis terdiri dari tiga bagian yaitu:
1.      Kornu anterior segmen torakalis ke-1 sampai ke-12 dan segmen lumbalis 1-3 terdapat nukleus vegetative ang berisi kumpulan-kumpulan sel saraf simpatis.
2.      Trunkus simpatikus beserta cabang-cabangnya. Disebelah kiri dan kanan vertebra terdapat barisan ganglion saraf simpatikus yang membujur sepanjang vertebra.
Trunkus simpatikus di bagi empat yaitu:
a.       Trunkus simpatikus servikalis.
b.      Trunkus simpatikus torakalis.
c.       Trunkus simpatikus lumbalis.
d.      Trunkus simpatikus pelvis.

3.      Pleksus simpatikus beserta cabang-cabangnya. Didalam abdomen, pelvis, toraks serta di dekat organ-organ yang di persarafi oleh saraf simpatis (otonom).umumnya terdapat pleksus-pleksus yang dibentuk oleh saraf
simpatis/ ganglion yaitu pleksus/ganglion simpatikus.
Fisiologinya
            Kemampuan seseorang untuk mendiagnosis berbagai penyakit bergantung pada pengetahuan mengenai berbagaib sifat rasa nyeri, bagaimana rasa nyeri dapat di alihkan dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Nyeri adalah suatu mekanisme protektif bagi tubuh yang timbul bilamana jaringan sedang rusak yang menebabkan individu bereaksi untuk menghilangkan rasa neri tersebut.


SISTEM PARASIMPATIK
            Saraf cranial otonom adalah saraf cranial 3, 7, 9, dan 10. Saraf ini merupakan penghubung, melalui serabut-serabut parasimpatis dalam perjalanan keluar dari otak menuju organ-organ yang sebagian di kendaliakan oleh serabut-serabut menuju iris.

Fungsi Serabut Saraf Parasimpatis
1.      Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandibularis, dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung.
2.      Mempersarafi kelenjar ari mata dan mukosa rongga hidung, berpusat vdi nuklei lakrimalis, sraf-sarafnya keluar bersama nervus fasialis.
3.      Mempersarafi kelenjar ludah ( sublingualis dan submandibularis), berpusat di nukleus salivatorius superior, saraf-saraf ini mengikuti nervus VII.
4.      Mempersarsfi parotis ang berpusat di nukleus salivatorius inferior di dalam medula oblongata, saraf ini mengikuti IX.
5.      Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, gastrointestinum, ginjal, pankreas, limpa, hepar dan kelenjar suprarenalis yang bderpusat pada nukleus dorsalis nervus X.
6.      Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rektrum, vesika urinaria, dan alat kelamin, berpusat di sacral II, III, dan IV.
7.      Miksi dan defakasi pada dasarnya adalah sutau refleks yang berpusat di kornu lateralis medulla spinalis bagian sacral. Bila kantdung kemih dan rektrum tegang miksi dan defikasi secara refleks. Pada orang dewasa refleks ini dapat dikendalikan oleh kehendak. Saraf yang berpengaruh menghamabat ini berasal dari korteks di daerah lobus parasentralis yang berjalan dalam trankus piramidalis.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar